Gubal gaharu juga mempunyai kadar kualitas yang berbeda semakin tinggi kualitasnya biasanya warnanya hitam semakin mahal dibanding dengan yang lebih rendah kualitasnya
( kemedangan, serpihan atau biasa yg di sebut dengan abu) Semakin tinggi kandungan resin di dalamnya maka kualitas Gubal gaharu tersebut semakin tinggi pula harga yang didapat dan begitu pula sebaliknya. Itulah sebabnya kayu gaharu juga disebut sebagai aloeswood ( kayu aloe) . Nama dagang lainnya adalah agarwood, heartwood, dan eaglewood. Di pasar internasional, gaharu murni diperdagangkan dalam bentuk kayu (gubal/kemedangan), serbuk dan minyak ( parfum).
Sampai saat ini Gubal gaharu dengan kualitas tertinggi dengan harga mencapai ratusan juta rupiah per kg masih dihasilkan secara alami, yakni terjadi dalam proses waktu yang sangat lama. Sehingga kuantitas dari Gubal gaharu tersebut sangat sedikit bila dibandingkan dengan permintaan pasar. Sementara Gubal gaharu yang dihasilkan dari gaharu budidaya belum mencapai kualitas yang tinggi, sehingga perlu untuk terus dikaji dan dikembangkan teknik-teknik rekayasa budidaya sehingga bisa menghasilkan gubal dengan kualitas yang lebih baik.